Selasa, 13 Januari 2015

ARSITEKTUR SET INSTRUKSI



Karakteristik  dan fungsi set instruksi
Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (mechine instruction) atau instruksi komputer (computer instruction).
Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU disebut set instruksi (instruction set).

Elemen-elemen dari set instruksi mesin
1.      Operation Code (opcode)     : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
2.      Source Operand Reference  : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
3.      Result Operand Reference   : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
4.      Nex Instruction reference     : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
   Berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai

Jenis-jenis Instruksi:
1.      Data Processing         : Arithmetic dan logic Instructions
2.      Data storage               : Memory Instructions
3.      Data movement         : I/O Instructions
4.      Control                       : Test and Branch Instruction

Transfer Data
·         Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan
·         Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack
·         Menetapkan panjang data yang dipindahkan
·         Menetapkan mode pengalamatan

Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah:
a.       Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b.      Apabila memori dilibatkan:
·         Menetapkan alamat memori
·         Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual
·         Mengawali pembacaan/penulisan memori

Operasi set instruksi untuk transfer data:
a.       MOVE                        : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
b.      STORE                      : memindahkan word dari prosesor ke memori
c.       LOAD                                    : memindahkan word dari memori ke prosesor
d.      EXCHANGE                        : menukar isi sumber ke tujuan
e.       CLEAR/RESET       : memindahkan word 0 ke tujuan
f.       SET                            : memindahkan word 1 ke tujuan
g.      PUSH                         : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack
h.      POP                            : memindahkan word dari bagian paling atas sumber

INPUT/OUTPUT
1.      Tindakan CPU untuk melakukan Input/Output:
a.       Apabila memori mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped
b.      Mengawali perintah ke modul I/O

2.      Operasi set instruksi Input/Output:
a.       INPUT                 : memindahkan data dari perangkat I/O tertentu ke tujuan
b.      OUTPUT             : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
c.       START I/O          : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
d.      TEST I/O             : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan

LOGICAL
1.      Tindakan CPU sama dengan arithmetic
2.      Operasi set instruksi untuk operasi logical:
a.      AND, OR, NOT, EXOR
b.      COMPARE         : melakukan perbandingan logika
c.       TEST                    : menguji kondisi tertentu
d.      SHIFT                  : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan kostanta pada ujung bit
e.       ROTATE             : operand menggeser ke kiri atau kanan dengan ujung yang terjalin

ARITHMETIC
1.      Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic
a.       Transfer data sebelum atau sesudah
b.      Melakukan fungsi dalam ALU
c.       Menset kode-kode kondisi dan flag

2.      Operasi set instruksi untuk arithmetic
a.       ADD                     : penjumlahan
b.      SUBTRACT        : pengurangan
c.       MULTIPLY        : perkalian
d.      DEVIDE              : pembagian
e.       ABSOLUTE
f.       NEGATIVE
g.      DECREMENT
h.      INCREMENT
Huruf e sampai h merupakan instruksi operand tunggal

Unit Set Instruksi
a.      Pengolahan data (data processing)
Meliputi operasi-operasi aritmatika dan logika, operasi aritmatika memiliki kemampuan komputansi untuk pengolahan data numerik, sedangkan instruksi logika beroperasi terhadap bit-bit, bukannya sebagai bilangan, sehingga instruksi ini memiliki kemampuan untuk pengolahan data lain.

b.      Perpindahan data (data movement)
Berisi instruksi perpindahan data antar register maupun modul I/O untuk dapat diolah oleh CPU maka diperlukan operasi-operasi yang bertugas memindahkan data operand yang diperlukan.

c.       Penyimpanan data (data storage)
Berisi instruksi-instruksi penyimpanan ke memori, instruksi penyimpanan sangat penting dalam operasi komputasi. Karena data tersebut akan digunakan untuk operasi berikutnya, minimal untuk ditampilkan pada layar harus diadakan penyimpanan walaupun sementara.

d.      Control aliran program (program flow control)
Berisi instruksi pengontrolan operasi dan percabangan, instruksi berguna untuk pengontrolan status dan mengoperasikan percabangan ke set instruksi lain.

Teknik Pengalamatan
            Mode pengalamatan merujuk pada bagaimana pemrogram mengalamati suatu lokasi memori. Setiap mode pengalamatan memberikan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi immediate addressing, direct addressing, dan indirect addressing.
1.      Immediate Addressing
Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A, #20h dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia.  

2.      Direct Addressing  
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A, 30h dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.

3.      Indirect Addressing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A, @R0 dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannyake akumulator.





DESAIN SET INSTRUKSI

            Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:
1.      Kelengkapan set instruksi
2.      Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
3.      Kompatibilitas:
·         Source Code Compability
·         Object Code Compability

Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Operation Repertoire
Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
2.      Data Types
Tipe/jenis data yang dapat olah instruction format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
3.      Register
Banyaknya register yang dapat digunakan
4.      Addressing
Mode pengalamatan untuk operand

Jenis-jenis Operand
a.      Addresses
b.     Numbers :
·         Integer or fixed point
·         Floating point
·         Decimal (BCD)                                  
c.      Characters :
·         ASCII
·         EBCDIC
d.     Logical data : bila data berbentuk binary 0 dan 1


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar